Cuaca Panas Amerika Serikat Bikin Bintang Chelsea Ini Hampir Pingsan di Lapangan

Bintang Chelsea, Enzo Fernandez, membuat sebuah pengakuan yang cukup mengejutkan jelang laga final Piala Dunia Antarklub 2025. Ia mengaku hampir pingsan di atas lapangan pada laga semifinal akibat cuaca panas yang ekstrem.

 

Penyebabnya adalah suhu dan kelembaban udara yang sangat tinggi di Amerika Serikat selama turnamen berlangsung. Gelandang Chelsea itu bahkan menyebut kondisi tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan para pemain.

 

Pengalaman pribadinya ini membuatnya menyuarakan keprihatinan yang serius kepada FIFA. Ia berharap akan ada perubahan jadwal pertandingan untuk gelaran Piala Dunia 2026 mendatang yang juga akan dihelat di Amerika Serikat.

 

Kisah yang dibagikan oleh Enzo ini, bersama dengan kekhawatiran dari rekan setimnya, menyoroti sebuah masalah serius. Isu ini seolah menjadi bayang-bayang yang menutupi laga final ideal antara Chelsea melawan Paris Saint-Germain.

 

Menjelang laga final melawan PSG yang akan digelar pada hari Senin (14/7/2025) dini hari, Enzo Fernandez menceritakan pengalaman mengerikan yang ia alami. Momen menegangkan tersebut terjadi saat Chelsea melakoni laga semifinal melawan Fluminense pada hari Selasa lalu.

 

Gelandang andalan Chelsea itu mengaku bahwa dirinya nyaris pingsan di tengah pertandingan. Ia bahkan harus menjatuhkan diri ke tanah untuk bisa memulihkan dirinya dari rasa pusing yang hebat akibat cuaca panas.

 

“Sejujurnya, panasnya luar biasa. Beberapa hari yang lalu saya merasa sedikit pusing dalam pertandingan,” kata Fernandez kepada para wartawan pada hari Jumat.

 

“Saya harus menjatuhkan diri ke tanah karena saya benar-benar pusing. Sejujurnya, bermain dalam suhu seperti itu sangat berbahaya,” tegasnya.

 

Pengalaman yang mengancam keselamatan ini membuat Enzo Fernandez berharap adanya sebuah perubahan di masa depan. Apalagi, Amerika Serikat akan kembali menjadi tuan rumah bersama untuk perhelatan akbar Piala Dunia 2026.

 

Ia menyarankan agar jadwal pertandingan bisa dipindahkan ke waktu yang lebih sejuk di sore atau malam hari. Menurutnya, hal ini sangat penting demi menjaga kualitas tontonan dan yang utama adalah keselamatan para pemain.

 

“Ini sangat berbahaya dan, tentunya, untuk tontonan, untuk orang-orang yang datang menikmati stadion, dan untuk orang-orang yang menonton di rumah, kecepatan permainannya tidak sama. Semuanya terasa sangat lambat,” jelasnya.

 

“Kami berharap mereka mengubah jadwal tahun depan agar menjadi sebuah tontonan dan sepak bola terus menyenangkan dan menarik,” tambah Enzo.