Pelatih Belanda yang akan segera lengser, Andries Jonker, bertekad untuk membuktikan bahwa timnya masih menjadi salah satu yang terbaik di sepak bola wanita meskipun kekalahan telak 4-0 dari Inggris di Euro 2025 pada hari Rabu yang membuat mereka berada di ambang eliminasi.

Belanda, juara tahun 2017, menderita kekalahan terberat mereka dalam turnamen besar saat Lionesses mendominasi di Stadion Letzigrund dan menetralisir pencetak gol terbanyak sepanjang masa Belanda Vivianne Miedema .

Namun, Jonker tetap percaya diri menjelang pertandingan terakhir babak penyisihan grup melawan Prancis pada hari Minggu.

“Kami pikir kami bisa bermain adu penalti melawan Inggris ,” ujar Jonker dalam konferensi pers. “Kami ingin bermain untuk meraih kemenangan. Kami ingin bermain untuk lolos ke perempat final.”

“Bahwa ini kekalahan terbesar di final besar? Aku tidak peduli.”

Belanda menerapkan formasi agresif dengan Jill Roord dan Chasity Grant bergabung dengan Miedema di lini serang, tetapi strategi tersebut gagal. Ketika ditanya apakah pendekatan yang lebih defensif akan lebih bijaksana melawan juara Euro 2022, Jonker membela taktiknya.

“Secara potensial, kami bisa menjadi bagian dari (tim) papan atas, tapi apa definisi papan atas itu?” kata Jonker. “Spanyol, menurut saya, adalah yang teratas. Mereka yang terbaik, nomor satu. Delapan, sembilan, hingga sepuluh negara menyusul dan kami bisa menjadi bagian dari mereka, tapi tidak hari ini.”

Belanda, yang menduduki peringkat ke-11 dunia, menghadapi pertandingan yang harus dimenangkan melawan Prancis untuk menjaga harapan mereka di perempat final tetap hidup.

Ketika tim-tim memiliki poin yang sama, kualifikasi didasarkan pada rekor pertemuan langsung sebelum hasil keseluruhan grup. Jadi, dengan asumsi Inggris mengalahkan Wales , Belanda perlu mengalahkan Prancis dengan selisih setidaknya tiga gol untuk bisa mengungguli mereka dalam “grup mini” berisi tiga tim.

Jika Inggris gagal menang, kemenangan apa pun bagi Belanda akan membawa mereka lolos.